the power of "mulai"
Dua hari kemarin adalah hari kunci dimana aku menemukan apa ya, ya gitulah, menemukan semacam kesadaran baru. Aku dua hari ini kerja nangkos (dalam bahasa dusun artinya mengecerkan pupuk tangkos). Ada dua truck sudah terkapar sejak setengah buklan yang lalu, karena kemalasan yang terus aku manja akhirnya dua truck itu ndak selesai-selesai wkwk.
Nah dua hari kemarin adalah kunci, dimana aku melawan rasa muales ku yang sudah meraja lela. Dalam hatiku berkata "ya Alloh kenapalah aku diberikan cobaan males cak ini".
Dan dengan tubuh yang masih males aku memulai pekerjaan yang sangat-sangat malas untuk aku selesaikan. Dalam benakku yang ada itu capek, males, kesel, wkwkw dan kuabeh keluhan itu.
Namun, dooor. ketika sudah temandang (dalam bahasa jaw artinya melakukan) toh semuanya enteng enteng saja wkwk, tidak sesuai dengan yang kubayangkan, dalam bayanganku melelahkan tapi ternyata setelah dijalankan loh kok enteng, loh kok gini aja ya wkwk, kenapa nggak dari kemarin kalau enteng, eazy, kayak gini aja memakan waktu hampir dua bulan wkwk untuk bergerak.
Intinya, dalam semua pertindakan adalah bagaimana kita melawan rasa malas memulainya. Jika sudah dimulai layaknya mesin yang sudah di engkol maka akan muter terus dengan sendirinya, peeeh yang masyaAlloh itu ngengkol pertamanya ituloh kek berat banget wkwk.
Bangun dan Bergeraklah, karena jelas tidak akan ada yang menolongmu ketika kerendahan derajatmu diakibatkan oleh kemalasanmu sendiri. - Cocote Fafa wkwk
Tidak ada komentar: