Pacaran itu ibarat memetik buah yang belum matang terus di ethrel : Sepet
Jatuh cinta merupakan hal
yang seringkali atau bahkan pasti terjadi difase tertentu dalam kehidupan
setiap orang, yang normal loh ya hehe. Rasanya sangatlah luar biasa
menggilanya, hidup terasa ringan dan dunia seisinya rasanya milik sendiri. Dan
boom.... itu hanyalah beberapa waktu atau sesaat saja.
Banyak orang bilang bahwa
jatuh cinta itu ibarat kentut, kalau dikeluarin maka akan malu tapi jika tidak
dikeluarin malah sakit. Itu benar adanya kalau memang orang itu menemukan orang
yang pas dalam menjalaninya, tapi
andaikan ditolah itukan faktor lain yak hehe, malu plus sakit haha.
Oke kita memasuki
pembahasan sesuai judul. Kan seumpana nih kita nembak dan kemudian ternyata
sama-sama sukanya si pasangan dengan kita. Pasti dong kita akan jungkir balik
dan genjot-genjot saking bahagianya diterima pujaan hati. Eh, tapi ternyata
men, jangan bahagia dulu jauh-jauh. Karena akan terdapat gunung yang tingggi
menjulang akan engkau hadapi men.
Sebelum gua cerita fase-fase pacaran gua pernah denger nasehat gini bahwa kalau pacaran itu sama seperti kita memetik buah yang belum matang namun kita tidak sabar untuk menikmatinya alhasil ya sepet men, kita yang belum mateng dana, mental, dan sebagainya tapi kita ingin manisnya itu sama dengan kayak buah sama-sama masem atau bahkan sepet tapi sudah dicampurkan jadi satu, ya mau bagaimanapun banyaknya pengorbanan sama saja akan tidak terasa semanis buah yang memang sudah matang dari batangnya.
Fase 1 : Bahagia
Ya mungkin ini nggak
semua ya, ini cuman berdasarkan yang gue alamin, di fase initu kita bener-bener
mengalami tingkat kebahagian yang tidak pernah tercapai sebelumnya. Bener-bener
si dunia seisinya itu milik kita selaku pengabdi cinta. Cobain deh kalau kalian
nggak percaya. Asal ada yang mau saja wlee.
Fase 2 : Perhitungan
Oke, kebahagiaan paling
cuman terjadi ya dalam hitungan bulanlah ya, nah selanjutnya tu ada cobaan
pertama yang namanya perhitungan. Nah difase ini tu biasanya terjadilah mulai
jarang terjalin komunikasi, komunikasi jawabnya singkat-singkat, dan satu sama
lain saling merasa berkorban paling banyak gitu.
Fase 3 : Penentuan
setelah fase saling
perhitungan sudah mulai jenuh ini menjalaninya mulailah memasuki era baru yakni
penentuan, sering kali disinilah kemudian ujian yang terberat terjadi. Antara
dilanjutkan dan dicukupkan suatu hubungan, nah biasanya nih difase ini kalau
memang dilanjutkan maka akan saling terbuka, akan saling jujur-jujuran maunya
diperlakuin bagaimana, akan saling minta maaf dan banyak lagi usaha.
Tapi, jika disini
ternyata si doi atau kitanya yang minta dicukupkan aja yasudah selesai, entah
itu happy ending atau sad ending. Tapi nggak semua putus itu sad ending ya
guys, gua pernah ngalamin itu dua-duanya. Terus satu lagi ini, andaikan sepakat
terus dilanjutkan maka fase nomor dua itu pasti akan terulang, dan nginjak lagi
fase tiga pokoknya terus ngeroling.
Fase 4 : Lepaskan atau
halalkan
Fase ke 4 bisa dibilang
gampang tapi ya susah, kalau kita yang melepaskan rasanya sayang, kalau kita
yang dilepaskan rasanya sakit bukan kepalang, namun untuk menghalalkan mental,
dana belum tersiapkan.
Terakhir guys, pesan gue
dari orang yang sudah mengalami fase-fase itu kalau bisa matengin dulu diri
sendiri nanti syukur-syukur ketemu orang yang sama-sama sudah mateng, kalaupun
ketemu orang yang masih sepet itu akan jauh lebih ringan dari pada ketemu sama-sama
belum mateng antara kita dan doi.
Tidak ada komentar: