Kelasi 1 (PKL di Dunia Konservasi)
Ciputat - Mengisi kekosongan waktu dengan hal bermanfaat merupakan kegabutanku di setiap weekend, becouse jika weekend tidak diisi dengan hal yang bermanfaat rasanya sangat mubadzir sekali waktu yang terlewatkan itu.
Hari minggu, minggu ke-2 dibulan april ini saya mengikuti hal yang menarik dan pastinya bermanfaat bagiku dimasa mendatang, yakni dengan mengikuti webinar KELASI (Kelas Konservasi) yang diadakan oleh KPP Tarsius UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, materi yang disampaikan menarik dan juga tidak terlalu berat. Pas bangetlah pokoknya untuk mengisi otak malas sepertiku ini wkwkwk.
Pemateri pertama ada bang Lingga Heru Prasetyo dia membawakan materi tentang PKL yang dilakuin di wilayah konservasi di Taman Nasional Halimun Salak. Banyak sekali hal yang disampaikannya mulai dari tata cara atau alur bisa menjadi orang yang melakukan PKL disana, mulai dari mencari info-info melalui media sosial kemudian di email dan ditanya apakah menerima mahasiswa PKL dan sebagainya, ohya perlu diketahui bahwa bang Lingga ini PKL nya barengan dengan bang Basyuri loh ya. Jadi rada enak dia bisa berdua ketika PKL. Kata pemateri 1 disana banyak sekali ditemui momen-momen yang epic yang mana menantang untuk dilakukan, misalnya jalan kaki naik turun hutan, bertemu orang baru, ,membuat ecobrick, kelas konservasi dan juga banyak hal lainnya.
Oke sekian kurang lebih yang bisa saya ceritakan terkait yang bang Lingga sampaikan. untuk membaca keseruan cerita bang Lingga saat PKL silahkan kunjungi link KLIK DISINI
Kita ke pemateri kedua yakni ada kak Nanda Alifia Fatihah Hasyim, kakak ini memilih lokasi yang berbeda dengan yang dilakukan oleh bang Lingga, kak Nanda ini melakukan PKL-nya di area konservasi penangkaran. Sama seperti yang bang Lingga lakukan kak Nanda juga melakukan searching-searching terlebih dahulu melalui media sosial untuk menentukan lokasi tempat PKL-nya. Hal yang diamati oleh kak Nanda ini yakni aktivitas harian yang dilakukan oleh simpai (Presbytis melalophos) kata kak Nanda ada banyak sekali hal yang dia bisa pelajari dari PKL nya. tidak hanya sebatas pengalaman dan pengetahuan baru, relasi dan juga hal-hal unik lainnya juga didapatkan oleh kak Nanda.
Data diatas sudah dapat dipahami ya gais, jadi hasil dari pengamatan Nanda seperti itu. prilaku ataupun aktivitas hariannya simpai banyak di dominasi makan dan istirahat.
Ya manteman, mungkin itu ya yang dapat saya ceritakan mengenai materi yang di sampaikan oleh kak Nanda.
Nex pemateri yang terakhir yakni di sampaikan oleh kak Kenni Sondari, yang kak kenni sampaikan juga berbeda dengan kedua pemateri yang sebelumnya. Kak Kenni melakukan PKL-nya di kawasan Pusat Rehabilitasi. Banyak sekali hal yang menarik dari konservasi di area rehabilitasi.
Diatas nampak jelas alur pencarian lokasi PKL kak KEnni lebih mudah dan rinci untuk dipahami, kurang lebih pemateri dua sebelumnya juga sama namun penyampaiannya kurang rinci. Hal-hal yang dilakukan kak Kenni selama PKL diantaranya yakni melakukan kasih makan ke satwa rehabilitasi, mentoring satwa yang baru dilepas, menangkap kodok dan lain sebagainya. Ada juga kegiatan volunter dimana kegiatan ini berupa webinar maupun pelatihan.
QESTION:
1. Apa bedanya penangkaran dengan pusat rehabilitasi?
2. Untuk proposal apakah di kirim hard cover atau soft cover?
3. Kak Nanda dan Kak Kenni apa tidak perlu adanya presentasi proposal PKL seperti yang dilakukan Bang Lingga dan Bang Basyuri?
4. Cara bikin peta jelajah seperti yang ada di presentasi bang Lingga itu menggunakan aplikasi apa ya?
5. Berapa hari waktu pengamatan dalam seminggu?
Answer:
1. Jika penangkaran itu khusu untuk melindungi satwa, khusunya yang trauma. Kalau Pusat Rehabilitasi itu guna mengembalikan insting liar satwa agar nantinya jika dikembalikan ke alam akan bisa bertahan hidup.
2. Karena kemarin masih ada pandemi jadi mengirimkannya dalam bentul file. Tapi mungkin kalau sudah tidak pandemi lagi beda ketentuan mungkin.
3. Kak Nanda tidak perlu presentasi diawal tapi nanti ada presentasi ketika sudah selesai PKL.
Kalau Kak Kenni harusnya sih ada, namun pas dia yang PKL tidak disuruh jadi cuma disuruh nyetor proposal dan dibaca sampai habis.
4. Aplikasi ArcGIS, mula-mula data diambil dari GPS kemudian diinput ke dalam aplikasi tersebut.
5. Bang Lingga pengamatan dilakukan senin-jum`at, sabtu digunakan untuk kegiatan pendidikan konservasi ke masyarakat sekitar. Kalau Kak Ninda sama senin-jum`at namun pengamatan hanya dilakukan selama dua miggu, dua minggu lainnya digunakan untuk mengola data. Berbeda dari keduanya, kak Kenni pengamatannya terbilang fleksibel namun bersifat kontinyu kak Kenni libur pengamatan minggu dan senin selain itu pengamatan, namun sperti halnya pada kak Ninda kak Kenni melakukan pengamatan hanya 20 hari selebihnyua digunakan untuk mengola data.
Tidak ada komentar: